Grup Karyawan

Grup Karyawan

Budaya dan Lingkungan Kerja yang Toxic

Budaya dan lingkungan kerja yang tidak sehat (termasuk rekan kerja toxic) dapat menyebabkan peningkatan turnover karyawan. Lingkungan yang tidak mendukung, kurangnya komunikasi yang efektif, konflik antar rekan kerja, serta kurangnya pengakuan dan apresiasi terhadap kontribusi karyawan dapat menyebabkan ketidakpuasan dan keengganan untuk bertahan. Akibatnya, karyawan cenderung mencari kesempatan di tempat kerja lain yang menawarkan suasana yang lebih positif dan mendukung.

Apa Saja Dampak dari Turnover Karyawan?

Tingginya turnover juga bisa mengganggu stabilitas organisasi dan mempengaruhi reputasi perusahaan di pasar kerja. Beberapa dampak buruk lainnya yang juga bisa terjadi karena turnover yang tinggi antara lain:

Manfaat Bagi Karyawan

Dengan memberikan insentif pada karyawan, ini bisa mendorong motivasi dalam bekerja, dan juga bisa dianggap sebagai penghargaan perusahaan atas kinerja mereka.

Insentif yang diterima karyawan akan menjadi motivasi untuk mendorong kinerjanya. Penghasilan tambahan ini juga bisa memicu karyawan untuk memberikan usaha terbaiknya juga meningkatkan kemampuannya di kemudian hari untuk mendapatkan insentif.

Insentif yang diberikan kepada karyawan juga bisa membantu mereka menumbuhkan rasa dihargai perusahaan. Pasalnya, usaha yang mereka keluarkan selama bekerja diapresiasi, dan diukur baik secara kualitatif dan kuantitatif.

Sesuai pengertiannya, insentif yang merupakan penghasilan tambahan menjadi sebuah kesempatan bagi karyawan untuk mendapatkan pendapatan lebih di luar gaji pokok. Ini bisa membantu karyawan untuk mendapatkan pemasukan untuk memenuhi kebutuhan dirinya.

Gaji dan Beban Kerja yang Tidak Sepadan

Salah satu penyebab tingginya turnover karyawan adalah sistem penggajian dan nilai kompensasi yang tidak seimbang dengan tanggung jawab pekerjaan. Perusahaan dengan tingkat turnover rendah menyadari pentingnya memberikan gaji yang sesuai dengan keahlian karyawan sebagai bentuk penghargaan.

Cara memastikan kompensasi yang sesuai adalah dengan memberikan kenaikan gaji tahunan dan memantau praktik penggajian perusahaan lain, serta menerapkan bonus berdasarkan kinerja proyek.

Cara Menghitung Tingkat Turnover Karyawan

Menghitung tingkat turnover karyawan atau labor turnover rate dapat dianalisis dengan menggunakan dua metode; perhitungan satu tahun dan perhitungan masa kerja di bawah satu tahun. Mana yang lebih efektif? Keduanya efektif sesuai dengan kebutuhan analisis.

Turnover Tidak Sukarela (Involuntary Turnover)

Ini terjadi ketika perusahaan memutuskan hubungan kerja dengan karyawan, biasanya karena alasan kinerja yang buruk, pelanggaran aturan, atau pengurangan jumlah karyawan (PHK).

Mengapresiasi Kinerja Karyawan

Apresiasi terhadap kontribusi karyawan penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang positif. Dorong karyawan untuk saling menghargai dengan membuat sesi apresiasi secara rutin dalam rapat tim. Ini membantu membangun budaya kerja yang inklusif dan saling mendukung. Dengan memberikan pengakuan atas prestasi dan kontribusi, karyawan merasa dihargai dan termotivasi untuk berkinerja lebih baik.

Manfaat Pemberian Insentif

Memberi insentif kepada karyawan diyakini bisa memberikan berbagai benefit. Benefit ini tak hanya dinikmati oleh karyawan tersebut, tetapi juga bisa berdampak kepada perusahaan. Berikut ini beragam manfaat yang didapatkan lewat pemberian insentif:

Faktor Personal Karyawan

Faktor personal atau individu juga bisa menjadi penyebab meningkatnya turnover di sebuah perusahaan. Misalnya saja kurangnya kepuasan kerja, kapasitas skill yang dirasa tidak memadai dengan kebutuhan perusahaan dan alasan pribadi seperti akan menikah, pindah rumah atau ingin memulai bisnis sendiri juga bisa menjadi alasan seorang karyawan memutuskan keluar dari perusahaan tempatnya bekerja.

Meskipun hampir sebagian faktor individu ini tidak bisa dicegah karena berkaitan dengan masalah pribadi, namun sebagian lagi dapat dihindari dengan menciptakan lingkungan kerja yang kondusif bagi semua karyawan.

Perusahaan Lain Menawarkan Benefit yang Lebih Baik

Faktor persaingan antar perusahaan tidak hanya berkaitan dengan produk atau kualitas layanan yang ditawarkan. Pesaing bisa jadi lebih unggul ketika mereka mampu menawarkan fasilitas kerja karyawan yang lebih baik bagi karyawan mereka. Misalnya asuransi kesehatan yang lebih baik, fleksibilitas waktu kerja, atau bonus yang lebih besar.